7/19/2011

Sejarah Sulap

Sebuah permainan sulap dapat menimbulkan efek yang tidak lazim dan mampu mengendalikan kejadian – kejadian di luar peristiwa – peristiwa normal. Selama ribuan tahun, sebelum mengenal ilmu pengetahuan orang – orang percaya bahwa pesulap adalah orang – orang yang memiliki kekuatan super.
Di zaman sekarang tujuan sulap satu – satunya adalah untuk menghibur orang. Dengan bermacam – macam cara dan alat yang baru, kita dapat membuat suatu keajaiban kecil. Rahasia trik – trik sulap yang dimainkan oleh semua pesulap, sebenarnya sudah ada sejak zaman prasejarah.
Pada tahun 1823, seorang ahli arkeologi Henry Westcar menemukan sebuah scroll (gulungan) di Mesir. Scroll itu bercerita tentang Dedi, seorang pesulap kerajaan Khufu, Firaun Mesir yang membangun Piramida Gizeh, sekitar 4000 tahun silam. Salah satu permainannya adalah memotong kepala angsa, kemudian angsa itu hidup kembali dan tubuhnya menyatu kembali.
Hieroglof pada dinding candi Beni Hasan menceritakan tentang sulap atau sihir pada tahun 2500 SM.
Saat penyebaran agama Kristen, praktek – praktek sulap dianggap sebagai pemujaan setan dan sihir hitam. Pada tahun 1258 Pope Alexander IV melarang segala jenis sulap. Dan setiap Orang yang mempraktekannya akan dihukum. Namun, di tahun 1350 Sulap kembali bermunculan di berbagai tempat. Trik yang biasa dilakukan pada awal abad ke 14 adalah trik koin dan kartu. Tetapi seni sulap masih tidak diakui.
Di tahun 1584, Reginald Scot menulis sebuah buku yang mengekspos segala sesuatu tentang sulap. Dan berhasil memisahkan antara sulap dan ilmu hitam.
Pertunjukan sulap modern di atas panggung menjadi sangat popular di awal tahun 1700an. Orang – orang seperti Pinetti, Balsamo (The Great Calgiastro), Pilfer, Decremps, menanamkan dasar – dasar sulap untuk diikuti oleh pesulap lain. Pesulap – pesulap yang mengikutinya bahkan menjadi lebih terkenal. Seperti, Robert Houdin, Hermann, Maskelyne, Kellar, Thurston, dan Houdini. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Next Prev